Islam adalah agama adab dan kemuliaan, agama akhlak dan keutamaan. Siapa yang Allah cintai maka agamanya menjadi mulia, adabnya akan menjadi luhur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu menghiasi diri kita dengan akhlak dan adab yang mulia, terlebih seorang yang diberi kenikmatan dan taufiq menjadi seorang penghafal al-Qur`an hendaknya lebih mampu menjaga akhlak dan adabnya.
Mengingat betapa banyak kemuliaan dan keutamaan bagi orang yang menghafal al-Qur`an. Hendaknya orang yang menghafal al-Qur`an tidak menjadikan hafalan al-Qur`an hanya sekedar hafalan tanpa berusaha memahami, merenungi, dan mengamalkan isinya atau bahkan hanya menjadikannya sebagai ajang berbangga-bangga belaka.
Di antara ulama yang sejak dulu hingga sekarang selalu menasehati ummat Islam agar berusaha sekuat tenaga mengamalkan isi al-Qur`an setelah bertahap dalam mempelajari bacaannya, mentadabburi dan rutin membacanya adalah al-Hafizh Abu Bakr bin Muhammad bin al-Husain al-Ajurri V yang wafat tahun 360 H. Kitab beliau adalah Akhlaq Ahlil Qur`an, di sebagian manuskrip berjudul Akhlaq Hamalatil Qur`an, kitab tersebut disyarah oleh asy-Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq al-Badr حَفِظَهُ اللهُ.